09 Oktober 2009

Filosofi BAMBU

Teman-teman.... saya mendapatkan ini dari teman (antoni dio martin), mudah-mudahan bisa menghibur dan bermanfaat bagi pembaca lainnya. < Rina DH'83>


FILOSOFI BAMBU UNTUK KORBAN GEMPA DI SUMATERA


Minggu-minggu ini, kita berduka! Rentetan gempa meluluhlantakkan bumi Sumatera. Sebelumnya, juga beberapa kawasan di Indonesia. Saya tahu, tidak mudah saat kita menghadapi derita. Rasanya tidak ada satupun obat yang bisa mengobati semua itu, kecuali kita berharap, "Seandainya,semuanya bisa kembali ke sediakala". Atau, sebuah pertanyaan naif, "Mengapa ini terjadi pada saya?"
Saya jadi teringat dengan filosofi bambu yang pernah saya ceritakan di siaran saya. Salah satu yang luar biasa dari filosofi bambu lainnya adalah soal kegigihan dan keinginan untuk hidup dalam situasi sulit sekalipun.




Saat Hiroshima dan Nagasaki dihujani bom atom, hampir seluruh kehidupan di wilayah itu hancur, semua bangunan rata dengan tanah. Tapi, tidak lama, ada jenis mahkluk hidup yang kembali menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tak lain adalah BAMBU!
Hal ini mengajari kita untuk tidak terkungkung oleh masa lalu, kegagalan, tetapi segera bangkit untuk berusaha maju. Tidak berlama-lama mengutuki kegelapan, tetapi segera bangkit untuk menyalakan pelita. Bencana sudah terjadi. memang tidak ada yang jauh lebih mengerti tentang apa yang Anda alami dibandingkan anda sendiri. Karena itu, andalah yang perlu membangun mental bambu itu pada diri Anda. Anda yang paling tahu dengan kesulitan Anda, dan Andalah yang sebenarnya paling bisa menolong diri Anda sendiri. Tetaplah positif dan segeralah pikirkan hari-hari ke depan.

Kisah Tobasco
=========

Soal ini, bisa belajar dari pencipta TOBASCO, Edward McIlhenny. Setelah perang saudara di Amerika selesai, kebun mereka yang begitu luas terhampar sekaligus juga rumah mewah yang mereka banggakan, betul-betul hancur. Yang terbentang, hanyalah rumput ilalang serta tanaman-tanaman liar. Tetapi, dari berbagai tanaman yang liar itu terdapat tanaman-tamana sejenis merica yang menjadi masa depan TOBASCO.
Hebatnya, melihat reruntuhan itu, McIlhenny tidak menyerah bahkan, ia berusaha untuk bangkit dari keterpurukannya. Dan justru dengan melihat begitu banyaknya tanaman-tanaman liar sejenis merica itulah, muncul idenya untuk membuat saos TOBASCO yang terkenal. Itulah asal muasal bisnis beromzet milyaran tersebut. Bayangkanlah kalau McIlhenny hanya terpuruk dalam kedukaannya dan tidak mencoba melihat jalan keluar secepatnya?

Belajar Fleksibilitas Menghadapai Kesulitan dari Bambu Juga
====================================

Terakhir, bambu juga mengajari kita soal fleksibilitas. Jarang, kita menyaksikan bambu roboh. Di tengah tumbangnya pohon-pohon lain akibat serangan angin puting beliung, bambu tetap kokoh tak bergeming. Selain karena akarnya yang kuat, juga batangnya yang bergoyang bersama angin. Akibatnya, dalam cuaca dan angin kencang, pohon bambu bergoyang dan mengeluarkan desis suara, mengikuti irama angin. Tapi, tidak pernah tumbang. Sementara itu, pohon-pohon lain dengan batang lebih besar, justru tidak kuat menghadapi ganasnya angin.
Ada orang yang kaya, hebat dan pintar, tetapi saat menghadapi kesulitan, mental mereka betul-betul tumbang. Tetapi, ada yang orangnya biasa-biasa, tetapi tatkala menghadapi kesulitan mereka bisa tegar, berkelit bahkan mencari jalan keluar dari penderitaan itu secepatnya. Akhirnya, mereka inilah yang segera bisa keluar dari keterpurukan.
Inilah yang saya sebut dengan fleksibilitas. Pelajarannya? Kita perlu fleksibel dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Dengan begitu, kita tetap akan hidup dan berjaya. Saya yakin, bencana pasti akan berlalu, dan orang-orang yang KUAT pasti akan bisa melewatinya!
Nah, saatnya belajar dari pohon bambu!

Tidak ada komentar: