12 Januari 2009

Reuni'83

Seribu kenangan sejuta harapan ....

Setiap anak akan dipenuhi mimpi dan harapan dibenaknya.... begitupun aku yang melangkahkan kaki diterik matahari menuju kampus caping-caping kuning 25 tahun lalu.... Entah karena senang jadi mahasiswa farming, atau karena keinginan jadi sarjana pertanian gak kesampaian karena gak ketrima di Brawijaya Malang, atau entah karena pingin segera bekerja menjadi petani profesional, atau jangan-jangan karena seneng akan ketemu dan kumpul dengan teman-teman ... hm... tak bisa kuingat apa yangmembuatku tegar menerobos terik matahari, tapi yang pasti dibawah terik matahari sejuta harapan orang tua yang ingin melihat buah hatinya berhasil dalam meniti masa depan membuatku tetap semangat atau berusaha meniti jalan untuk meraih masa depan..... untuk beliau kedua orang tuaku yang menjadi wali Allah di Dunia untuk membawaku dalam kebaikan... doaku tak kan pernah putus untukmu yang telah melahirkan, membesarkanku dan menjadikan aku yang merasa dekat denganNYA.

Kutitipkan doa dan harapan padaNYA
dalam matahari kutemukan semangat pagi yang tiada henti ...
dalam bintang kutemukan indahnya malam....
dalam bulan kubelajar kebersahajaan.....
dalam sungai yang mengalirkan jernihnya air disana ada kejujuran...
angin yang selalu menyejukkan, mendinginkan suasana dan membuatku terbuai...
alam ini begitu banyak memberi arti dalam setiap tarikan nafas ......

mungkin aku tidak menjadi seperti yang diharapkan.....
tapi kuberharap saku tidak terlalu mengecewakan harapan dan kebanggan beliau..
karna dalam darah in mengalir semangatnya, dalam taruikan nafas masih kuingat harapan dan doanya, dalam dalam diri ini ada DIA yang kan selalu menjagaku dulu, semenjak kepergianmu.... kini...dan kuharap seterusnya... .

Dan kini setelah 23 tahun sudah kutinggalkan kampus farming tempatku berguru tentang ilmu jiwa, kepribadian, pertanian teradu sampai dengan organisasi mahasiswa. Lekat dalam benak bagaimana dulu Pak Timan membekali mahasiswa dengan ilmu jiwa yang akan membuat kita sukses di masyarakat, karena menurut beliau keberhasilan bukan terletak pada pendidikan saja tetapi lebih dominan pada pengembangan diri dan kepribadian, dan hampir semua mahasiswa menyadari danmembetulkan setelah mereka lulus dan bekerja, terutama yang sekarang menduduki posisi strategis dibidangnya.

Modal yang sedemikian besar diterapkan pada setiap mahasiswa membuat kami selalu memiliki tali yang indah, ikatan yang tidakmudah dilepaskan dengan almamater. Maka tidak heran kalau rasa haru dan trenyuh ketika mendengar kondisi Kampus yang memprihatinkan ( maaf) dengan segala macam permasalahan yang ada. Apakah kita cukup hanya prihatin ? kalau kita dulu dibesarkan dari kampus yang sekarang butuh bantuan ?Entah kenapa jiwa ini terus bergolak...... apa yang mesti kita lakukan agar Kampus ini kembali semarak seperti saatku masuk tahun 1983 dan lulus 1987, karena kalau menurut grafik jangan-jangan angkatanku yang paling banyak mahasiswanya bisa mencapai 349 orang dan sempat menolak calon mahasiswa, sangat jauh dengan kondisi saat ini dimana mahasiwa sangat minim dan tidak perlu tes karena semua bisa diterima (hm....luar biasa, karena kenapa mesti diseleksi kalau yang mendaftar saja masih kurang dari cukup).

Dalam sebuah renungan mungkin lebih tepatnya lamunan sempat terbersit, bagaimana cara menggalang kekuatan untuk membantu kampus ? dalam hati kecil selalu muncul jawaban.... kan selalu ada jalan untuk umat yang tidak pernah letih berusaha, demi kebaikan niat baik ini akan diwujudkan..... bersama rekan-rekan alumni InsyaAllah.....

Satu demi satu informasi tentang keberadaan alumni aku dapatkan, sebagian sempat cerita tentang keinginan dan usaha yang pernah dirintis untuk membantu menyemarkkan farming tetapi belum berhasil. Ternyata gaung bersambut, banyak masukan, banyak ide dan banyak support dari alumni, lalu bagaimana kampus? Apakah keinginan mulia ini bisa diterima? Bagaimana ketentuannya ? siapa yang akan mengkoordinir kegiatan alumni untuk kampus, bagaimana pengawasan, evaluasi dst..dst...

Kami akan adakan pertemuan dengan pihak yayasan dan Direktur Farming terkait dengan sumbang saran dari teman-teman termasuk ide-ide dari lintas angkatan.
Ikuti episode selanjutnya....Obsesi Yayasan dan program Akademi

safrinadeha-83

1 komentar:

agribisnisku & family mengatakan...

Mendengar cerita-cerita dari sobatku M Rin di benak hatiku yang paling dalam terasa bergetar aku begitu terharu membaca kata2 mutiara buat bapak kita Soetiman Tjokro wardoyo Alm.
aku yakin lambat laun semua Alumni dari semua angkatan akan mendukung sesuatu usaha yang paling mulia ini hanya mungkin karena tidak semua alumni yang biasa untuk bermain di teknologi Internet tapi kalau memang bener2 sdh terbentuk dan ada wadah yang memfasilatori pasti untuk alumni2 yang lain akan mendukung sesuatu yang positif ini.
Sukses IKALAF & PAMAFA .
from : Didix kds'84